


Dalam dunia budidaya udang, air bukan hanya sekadar media—air adalah nadi utama yang menentukan keberhasilan. Kualitas air yang terjaga akan mendukung kesehatan ekosistem, pertumbuhan udang yang optimal, serta hasil panen yang berkelanjutan. Namun, kualitas air tidak hanya bergantung pada proses pemeliharaan di dalam tambak. Semua dimulai dari titik pertama: pond inlet.
Dalam budidaya udang, ukuran bukan sekadar persoalan berat atau panjang. Sizing udang—yakni jumlah ekor per kilogram—merupakan indikator fundamental yang memengaruhi nilai ekonomi, efisiensi panen, hingga kesesuaian dengan permintaan pasar. Semakin kecil angkanya, semakin besar ukuran udang. Sebagai contoh, size 100 berarti 100 ekor udang per kilogram, sementara size 30 berarti hanya 30 ekor—masing-masing berbobot sekitar 33 gram.
Seiring dengan meningkatnya permintaan udang secara global, industri akuakultur menghadapi tantangan krusial: meningkatkan skala produksi tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan. Di Indonesia, di mana budidaya udang memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan ekspor nasional, para petambak harus mulai meninjau ulang praktik budidaya mereka guna melindungi ekosistem sekaligus meningkatkan produktivitas.